Kamis, 09 Juni 2011

Sekilas tentang Opsi


Opsi adalah suatu hak untuk membeli (buy) atau menjual (sell) suatu asset dalam jangka waktu tertentu dengan harga yang telah ditentukan. Teori opsi sangat penting relevan dalam biodang investasi. Meskipun sudah dijalankan sejak lama –perdagangan commodity option dimulai pertengahan tahun 1800- tetapi model formal baru dikembangkan pada trahun 1973, dimana Fischer black dan Myron Scholes mempublikasikan Black Scholes Option Pricing Model[1].
Option terminology yang sering digunakan adalah:
  1. Call Option, yaitu hak untuk membeli sejumlah asset tertentu pada harga yang telah ditetapkan dan pada saat atau sebelum tanggal yang ditentukan.
  2. Put option,  yaitu hak untuk menjual sejumlah asset tertentu pada harga yang telah ditetapkan dan pada saat atau sebelum tanggal yang ditentukan.
  3. Option Price merupakan jumlah yang dibayar oleh pembeli kontrak kepada penjual kontrak.
  4. Exercise – Strike Price, harag asset dimana pemegang opsi mungkin membeli atau menjual asset sesuai dengan tiap kontrak opsi.
  5. Expiration date, yaitu tanggal terakhir dimana opsi dapat di exercise.
  6. European VS Amercian options, European option hanya dapat diexercise pada saat expiration date, sedangkan America option mungkin di exercise pada saat atau sebelum expiration date.

Ada beberapa factor yang mempengaruhi nilai opsi yaitu:
  1. Semakin tinggi harga saham saat ini maka harga call option akan semakin tinggi, sedangkan put option semakin semakin rendah .
  2. Semakin tinggi harga strike  price maka harga call option akan turun karena dengan strike price yang tinggi maka kemungkinan tercapainya harga strike price tersebut semakin kecil.
  3. Semakin panjang jangka waktu opsi, maka semakin bernilai opsi tersebut karena kemungkinan tercapainya harga strike price semakin lebih besar dengan waktu yang lebih panjang.


[1] Fischer Black and Myron Scholes, “The Pricing of Option & Corporate Liabilities”, Journal of Political Economy, May/June 1973, 637-659.



 
Pada gambar ini, pembeli dan penjual setuju bahwa harga opsi adalah $1 dan strike price adalah $100.
  Jika harga saham pada saat expiration adalah $100, maka opsi untuk mebeli saham pada harga $100 adalah worthless. Pada kasus ini options dikatakan at the money (Current Stock Price = Strike Price), pemegang opsi tidak mendapat keuntungan tetapi karena sebelumnya ia mengeluarkan $1 untuk mebeli kontrak opsi, maka sebenarnya ia rugi $1.
  Jika harga saham pada saat expiration adalah $110, maka pemegang opsi akan mendapat untung dengan mengexercise opsinya diharga $100, tetapi karena ini mengeluarkan biaya opsi $1, maka keuntungan dari transaksi hanya $9. pada kasus ini opsi dikatakan in the money (Current Stock Price > Strike Price).
  Bila harga saham saat expiration date adalah $95 maka pemegang saham tidak perlu untuk meng-exercise opsi tersebut karena bila di exercise maka ia harus membeli di harga $ 100, sedangkan di pasar modal sebenarnya ia bias membeli di harga $95. kondisi ini dikenal sebagai out of the money (Current Stock Price < Strike Price) 



PUT OPTION
 
 
 
Pada gambar ini pembeli dan penjual opsi setuju bahwa harga kontrak put option adalah $9 dan strike price $100.
  Jika harga saham apda saat expiration date adalah $50, maka pemegang put option akan meng-exercise opsi tersebut, dimana ia dapat mebeli saham di pasar modal dengan harga $50 dan menjualnya di opsi dengan harga $100. sehingga ia mendapat keuntungan bersih $50-$9=$41. pada kondisi ini opsi disebut in the money (Current Strike Price < Strike Price)
  Bila harga saham saat expiration adalah $105 maka pemegang opsi tidak meng-exercise opsi tersebut karena ia dapat menjual di pasar modal dengan harga lebih maha. Bila ia tidak meng-exercise opsi maka ia hanya rugi sebesar harga opsi yakni $9. kondisi ini disebut sebagai out of the money  (Current Strike Price > Strike Price)
  Bila harga di pasar modal adalah $100 = harga strike price, maka keputusan exercise atau pun tidak adalah sama, dimana pemegang opsi hanya akan menderita kerugian sebesar harga opsi $9. kondisi ini dikenal sebagai at the money (Current Strike Price = Strike Price)


Kombinasi PUT OPTION & CALL OPTION
 
Contoh dari kombinasi put/call: anggap saja seorang investor mengharapkan harga saham lebih berfluktuasi dimasa yang akan dating. Investor tidak mengetahui apakah harga saham akan naik/turun, tetapi investor yakin bahwa harga saham akan bergerak secara substantial. Keyakinan ini dapat dikonvesrikan pada posisi investasi yang disebut long straddle. Untuk menciptakan posisi long straddle, investor membeli sejumlah opsi call dan sekalogus opsi put pada harga exercise yang sama.
Bila harga opsi call $1 dan harga opsi put $9, maka biaya bagi investor adalah $10 per straddle dan strike price $100.
  Bila harga stock pada saat expiration adalah $100 maka put dan call pada posisi at the money. Dimana kedua-duanya di exercise, maka investor akan mengalami loss $100.
  Bila harga saham saat expiration adalah $200 maka investor akan exercise call option, dimana ia beli di opsi dengan harga $100 dan jual di market dg harga $200, sehingga investor dapat untung $100 dikurangi biaya opsi $10, maka net profit adalah $90.
  Bila harga saat expiration adalah $50, maka investor akan exercise put option, dimana ia akan membeli di pasar modal dg harga $50 dan kemudian menjual di opsi dg harga $100, keuntungan yang diperoleh adalah $50 dikurangi dengan biaya opsi $10, maka net profitnya adalah $40.
  sehingga dapat dilihat bahwa straddle akan rugi bila harga saham pada saat expiration date bergerak pada kisaran harga $90 - $110, dan straddle akan untung bila harga saham saat expiration berada diluar ragne tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar