Rabu, 08 Juni 2011

PROFIL RISIKO

Setelah mengetahui apa itu perencanaan keuangan, peran penting dari perencanaan keuangan dan profesi perencana keuangan maka pada bagian ini akan dibahas cara untuk menentukan profile diri dari klien kita. Pembahasan akan dimulai dengan mengidentifikasi tujuan  berserta skala prioritas, mengumpulkan data dan mengetahui sikap klien terhadap risiko investasi.

A.       Tujuan dan Prioritas Klien

Setiap orang memiliki mimpi-mimpi tentang kondisi kehidupannya di masa yang akan datang. Hampir dapat dipastikan bahwa semuanya pasti menginginkan kehidupan yang lebih baik dan sejahtera dari yang telah ada saat ini. Namun untuk mewujudkan mimpi-mimpi tersebut banyak kendala yang harus dihadapi. Untuk dapat mencapai apa yang kita inginkan, maka terlebih dahulu dilakukan pemilahan jangka waktu dari tujuan yang akan dicapai beserta skala prioritasnya. Tentu saja tujuan dan skala prioritas setiap orang adalah berbeda-beda, untuk itu sebagai seorang perencana keuangan yang profesional maka kita harus dapat membantu klien dalam merumuskan dan memilah-milah hal tersebut.
Biasanya dari sudut pandang waktu, maka tujuan akan dibedakan menjadi tiga kelompok yakni tujuan jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang.
q   Tujuan Jangka Pendek
Tujuan jangka pendek merupakan tujuan yang akan dicapai dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Sebagai contoh bila ada satu keluarga yang memiliki anak usia 5,5 tahun maka tujuan kita tentunya adalah menyekolahkan anak kita pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar dengan waktu tersisa setengah tahun. Sementara keluarga lain dalam jangka waktu kurang dari satu tahun mungkin memiliki tujuan untuk mencari alternatif tempat tinggal karena tempat tinggalnya yang disewa saat ini sudah habis masa kontraknya. Kedua contoh di atas merupakan tujuan jangka pendek yang bersifat kebutuhan mendasar, sehingga sudah sepatutnya tujuan semacam itu menjadi prioritas utama.
Pada sisi lain terdapat suatu keluarga yang berkeinginan untuk menggantikan mobilnya dalam waktu kurang dari satu tahun. Mobilnya yang dipergunakannya saat ini masih dalam kondisi baik, namun karena saat ini banyak mobil keluaran baru dengan model-model yang menarik maka hal ini membuat keluarga tersebut berkeinginan untuk menggantikan mobilnya. Pada kasus ini maka terlihat bahwa keinginan untuk mengganti mobil dalam waktu kurang dari satu tahun akan dikatagorikan sebagai tujuan jangka pendek, namun mengingat mobil yang ada saat ini relatif baik maka tujuan pembelian mobil ini bukan merupakan prioritas utama. Terhadap tujuan yang bukan merupakan prioritas maka kita dapat menggeser waktu untuk mencapai tujuan tersebut menjadi katagori tujuan dengan jangka waktu pencapaian yang lebih panjang.
q   Tujuan Jangka Menengah
Tujuan jangka menengah merupakan tujuan yang akan kita/klien ingin capai dalam jangka waktu satu hingga lima tahun. Tujuan ini waktu pencapaiannya lebih panjang dari tujuan jangka pendek, sehingga hal ini akan memberikan peluang bagi kita untuk mulai menyisihkan dana dalam rangka mengejar tujuan jangka menengah ini. Sebagai contoh bagi keluarga yang baru menikah maka tujuan jangka menengah bisa saja berupa mempersiapkan kelahiran anak pertamanya. Saat ini biaya untuk proses persalinan cukup mahal, sehingga dengan perencanaan keuangan diharapkan keluarga tersebut dapat menyambut kedatangan anak pertamanya dengan penuh suka cita tanpa perlu mengkuatirkan besarnya biaya persalinan.
q   Tujuan Jangka Panjang
Tujuan jangka panjang merupakan tujuan yang akan kita/klien ingin capai dalam jangka waktu lebih dari lima tahun. Tujuan ini merupakan tujuan yang bersifat jangka panjang sehingga memberikan kesempatan bagi kita untuk mempersiapkan dana dengan jangka waktu yang lebih panjang. Namun kelemahannya adalah sering kali kita menganggap tujuan ini baru akan dicapai 15, 20 atau 25 tahun lagi, akibatnya adalah kita sering kali tidak disiplin untuk mempersiapkan dana dalam rangka mencapai tujuan ini. Contoh dari tujuan jangka panjang adalah mempersiapkan masa pensiun ataupun menyekolahkan putra-putri ke perguruan tinggi. Tujuan ini merupakan tujuan jangka panjang, namun bukan berarti tujuan ini merupakan prioritas terakhir, mengingat biaya untuk hidup sejahter di usia pensiun ataupun biaya untuk masuk perguruan tinggi pada masa yang akan datang akan meningkat dengan sangat drastis.
Sebagai contoh: saat ini biaya untuk menempuh pendidikan sarjana ekonomi tahun 2004 adalah sebagai berikut:
Komponen Pembiayaan
Nominal
1. Biaya Masuk
10.000.000
2. Uang Semester-an @ 5.000.000
    (Asumsi 9 Semester: 8 semester waktu normal dan 1 semester untuk cadangan keterlambatan)
45.000.000
3. Uang Buku @ 250.000/matakuliah
    (Asumsi 1 semester 8 matakuliah dan kebutuhan ini dihitung untuk 9 semester)
18.000.000
T o t a l
73.000.000

Biaya di atas belum memperhitungkan uang jajan yang diberikan kepada anak kita, uang transportasi dan uang kos (bila terpisah dari keluarga). Apabila tujuan kita adalah untuk menyekolahkan anak ke luar negeri, maka biaya di atas akan semakin membengkak. Bila tingkat inflasi rata-rata tahunan adalah 10%, dan diasumsikan kenaikan biaya pendidikan sejalan dengan besarnya kenaikan inflasi, maka pada 18 tahun yang akan datang biaya pendidikan di atas akan mencapai Rp. 405.873.964 (Pergunakan rumusan ketiga pada bab 1). Biaya tersebut tidak murah, maka pendidikan termasuk dalam prioritas utama karena dibutuhkan persiapan yang lebih panjang untuk mencapai tujuan tersebut. 

Setelah mengetahui tujuan jangka pendek, menengah dan panjang beserta skala prioritasnya, maka hal ini dilanjutkan dengan mengumpulkan data dari klien.

B.        Mengumpulkan Data
Proses mengumpulkan data dimulai dengan melakukan interview dan mendata pribadi klien, pasangan beserta anak ataupun keluarga yang menjadi tanggungannya. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 1. Formulir Data Perencanaan Keuangan. Selain mengumpulkan data personal maka data lain yang perlu diketahui adalah mengenai kondisi keuangan keluarga tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun neraca dan arus kas keuangan keluarga. Neraca dan Arus kas dapat dilihat pada lampiran 2 dan lampiran 3.
Pada tahapan pengumpulan data maka upayakan agar diperoleh data yang valid. Pada dasarnya adalah tidak mudah untuk mendapatkan kondisi keuangan yang lengkap karena banyak masyakat yang masih bersifat tertutup. Untuk itu perlu diyakinkan kepada klien bahwa semua data yang diungkapkan adalah bersifat rahasia dan tidak akan dibuka kepada pihak lain tanpa seijin dari pihak klien. Selain itu jelaskan pula apabila data yang diberikan tidak valid maka hal ini akan dapat berdampak dalam proses analisis keuangan, sehingga implikasinya dapat berupa rekomendasi yang tidak sesuai dengan kondisi keuangan klien. Selain memperoleh data, maka pada tahap ini dilakukan interview dalam rangka memperoleh gambar preferensi risiko dari klien.

C.        Preferensi Risiko
Preferensi risiko merupakan sikap klien terhadap risiko apakah termasuk katagori konservatif (tidak menyukai risiko-risk averse), moderate (relatif netral terhadap risiko-risk neutral) ataukah agresif (berani mengambil risiko dengan harapan tingkat harapan tingkat hasil yang diperoleh juga besar-risk seeker).
Untuk mengetahui sikap klien terhadap risiko maka dapat dipergunakan pertanyaan yang ada berikut ini.

PROFIL RISIKO

Pilihlah salah satu jawaban yang dapat mencerminkan diri anda. Tidak ada suatu jawaban yang benar.

1.     Berapa umur anda?
A.    Dibawah 35 tahun
B.     36 – 54 tahun
C.     Diatas 55 tahun
2.     Pengeluaran utama apa yang anda harapkan pada waktu berikutnya?
A.    Membeli rumah
B.     Mengalokasikan dana untuk masuk Perguruan Tinggi
C.     Membuat bisnis baru
D.    Mengalokasikan dana untuk pensiun
3.     Kapan anda mengharapkan untuk menggunakan sebagian besar uang yang sedang anda kumpulkan pada investasi anda?
A.    Setiap saat, sehingga tingkat likuiditas merupakan hal penting.
B.     2 – 5 tahun yang akan datang
C.     6 – 10 tahun yang akan datang
D.    Di atas 11 tahun yang akan datang
4.     Bagaimana anda mengharapkan penerimaan tahunan anda, untuk beberapa tahun yang akan datang?
A.    Relatif sama dengan saat ini
B.     Tumbuh secara moderate
C.     Tumbuh secara pesat/substansial
D.    Turun secara moderate
E.     Turun secara drastic/substansial
5.     Dikarenakan adanya koreksi pasar, maka salah satu investasi anda mengalami kerugian/penurunan sebesar 14% dari nilai sesaat setelah anda membelinya. Apa yang anda lakukan?
A.    Menjual investasi tersebut sehingga dapat dicegah kerugian lebih lanjut.
B.     Menahannya dan menunggu sampai terjadi kenaikan kembali
C.     Membeli investasi sejenis, karena pada harga yang lebih rendah maka rata-rata investasi yang dibeli akan semakin baik (better average)
6.     Dari beberapa rencana di bawah ini, manakah yang akan anda pilih sebagai alternatif investasi dari uang anda?
A.    Melakukan diversifikasi secara besar-besaran mulai dari investasi dengan hasil yang tinggi (risiko tinggi) sampai dengan hasil yang rendah (risiko rendah).
B.     Membagi dana dalam dua investasi dengan tingkat hasil yang tinggi secara histories dan risiko yang moderate.
C.     Melakukan investasi dalam asset yang memberikan tingkat hasil yang tinggi dan risiko yang tinggi pula.
7.     Diasumsikan anda sedang berinvestasi pada reksadana saham. Manakah di bawah ini yang akan anda pilih?
A.    Menginvestasikan pada perusahaan yang membuat terobosan dalam teknologi yang saat ini dijual dengan harga yang rendah.
B.     Menginvestasikan pada perusahaan yang kredibel, yaitu perusahaan terkenal yang memiliki potensi pertumbuhan berkelanjutan.
C.     Mendiversifikasikan pada saham-saham “blue-chip” yang membayar deviden.
8.     Diasumsikan anda sedang berinvestasi pada satu jenis obligasi. Manakah obligasi yang akan anda pilih?
A.    Obligasi berisiko tinggi (junk bond) yang memberikan tingkat hasil yang tinggi.
B.     Obligasi perusahaan yang kredibel.
C.     Obligasi yang bebas pajak, sehingga meminimumkan pajak adalah tujuan utama dari investasi anda.
9.     Anda mengharapkan kenaikan hasil investasi, dan anda disarankan untuk menginvestasikan dalam asset “baku” seperti real estate yang secara histories kenaikan hasilnya lebih tinggi dari tingkat inflasi. Asset keuangan yang anda miliki saat ini hanya di obligasi jangka panjang. Apa yang anda lakukan?
A.    Tidak menghiraukan saran tersebut dan tetap memegang obligasi.
B.     Menjual obligasi, kemudian menginvestasikan sebagian pada asset “baku” dan sebagian sisanya pada pasar uang.
C.     Menjual obligasi, kemudian menginvestasikan semua dana dari hasil penjualan tersebut pada asset “baku”.
D.    Menjual obligasi, kemudian menginvestasikan semua pada asset “baku” dan meminjam dana agar dapat membeli lebih banyak asset “baku” tersebut.
10.   Anda baru saja mendapat Rp. 10 juta dari acar kuis di TV. Sekarang anda diminta untuk memilih antara berhenti di level Rp. 10 juta atau mempertaruhkan seluruh dana yang telah anda peroleh pada salah satu dari tiga alternative. Manakah alternative yang anda pilih?
A.    Berhenti di Rp. 10 juta
B.     Mempertaruhkannya dengan kesempatan untuk menang Rp. 50 juta adalah 50%.
C.     Mempertaruhkannya dengan kesempatan untuk menang Rp. 75 juta adalah 20%.
D.    Mempertaruhkannya dengan kesempatan untuk menang Rp. 100 juta adalah 5%.



= Selamat Mengerjakan =

Test Preferensi Risiko. Untuk setiap pertanyaan diberi bobot berbeda sebagai berikut:

No.
A
B
C
D
E
1
6
4
2


2
2
4
6
4

3
2
4
6
10

4
6
8
10
4
2
5
2
6
10


6
2
6
10


7
10
6
2


8
10
2
6


9
2
6
8
10

10
2
4
8
10


Setelah klien menjawab pertanyaan yang ada di kuesioner tersebut maka tahapan selanjutnya adalah menjumlahkan bobot dari pertanyaan untuk melihat skor akhir preferensi risiko dari klien. Skor akhir tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
q  Tipe Konservatif (Risk Averse) bila total skor: 20 – 50
q  Tipe Moderate (Risk Neutral) bila total skor: 52 – 70
q  Tipe Agresif (Risk Seeker) bila total skor: 72 - 80

Dengan mengetahui sikap investor terhadap risiko, maka hal ini akan bermanfaat ketika kita merekomendasikan alternatif investasi. Sebagai contoh: bila diketahui ternyata klien berada pada kelompok konservatif, maka tidak dianjurkan untuk berinvestasi dalam aset yang risiko fluktuasinya sangat tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar